Lomba Bertutur Cerita Rakyat di Sawahlunto, 67 Siswa SD Tampil Memukau dengan Balutan Busana Adat

banner 120x600

Sawahlunto, scmnews.id – Sebanyak 67 siswa Sekolah Dasar se-Kota Sawahlunto tampil memukau dalam ajang Lomba Bertutur Cerita Rakyat yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Sawahlunto. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu hingga Jumat (21–23 Mei 2025), di Aula Perpustakaan Adinegoro, dan berlangsung semarak dengan para peserta mengenakan busana adat tradisional dari berbagai daerah.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Sawahlunto, Jon Hendri, menjelaskan bahwa lomba ini bertujuan mengembangkan kecintaan anak-anak terhadap budaya literasi, khususnya cerita rakyat Indonesia, serta menanamkan nilai moral dan keberanian dalam menyampaikan pendapat secara lisan.

“Ini adalah bagian dari upaya kami menumbuhkan minat baca dan memperkenalkan kembali warisan budaya lokal melalui cerita rakyat yang penuh nilai kearifan,” ujar Jon Hendri.

Lomba ini tidak hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi panggung apresiasi dengan hadiah menarik. Para pemenang mendapatkan piala, piagam, serta uang pembinaan total Rp 17 juta, dengan rincian sebagai berikut:

  • Juara 1: Hanny Yasmina Faiha (SDN 10 Tanah Lapang) – Rp 5 juta
  • Juara 2: Habibi Sugondo (SDN 19 Santur) – Rp 4 juta
  • Juara 3: Afiqha Fibri Zaviera (SD Santa Lucia) – Rp 3 juta
  • Harapan 1: Quenxy Anandhita (SDN 02 Sapan) – Rp 2 juta
  • Harapan 2: Atallah Syabil Al Buchori (SDN 17 Pasar Baru Durian) – Rp 1,5 juta
  • Harapan 3: Ayumi Zakiyah Husna (SDN 05 Kolok Mudik) – Rp 1 juta
  • Juara Favorit: Kenzo Alfarizi Adam (SLB Rumah Tia)

Jon Hendri menambahkan bahwa kegiatan ini didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Tahun Anggaran 2025, sebagai bagian dari Program Pengembangan Perpustakaan Daerah. Tujuannya adalah meningkatkan mutu layanan perpustakaan sekaligus menjadikan perpustakaan sebagai pusat pengembangan literasi budaya di daerah.

Selain meningkatkan kecakapan bercerita anak, lomba ini juga menjadi sarana pelestarian nilai budaya yang terkandung dalam cerita rakyat. Dinas Perpustakaan berharap kegiatan ini bisa digelar rutin setiap tahun dan menjadi kalender tetap literasi di Kota Sawahlunto.

Pin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *