Medan Belawan, Scmnews.id – Crude Palm Oil (CPO) milik PT. Pacific Palmindo Industri (PPI) Medan kembali tumpah di dermaga 106 Pelabuhan Belawan. Tumpahan CPO itu cemari perairan Belawan. Akibatnya warga minta Menteri Perhubungan (Menhub) Laut RI copot kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Utama Belawan, Kemaren.
“Tumpahnya CPO di dermaga Pelabuhan Belawan kemaren itu bukan yang pertama kali. Belum lama ini CPO milik PT. PPI juga pernah tumpah dan cemari perairan Belawan, kali ini terulang lagi, bagaimana pengawasan Penguasa Pelabuhan Belawan itu. Sebagai warga masyarakat, kita minta Menteri Perhubungan Laut segera copot kepala Otoritas Pelabuhan Utama Belawan, karena kita merupakan kelalaian”.
Demikian dikatakan ketua kelompok nelayan DUM Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan, AR Ahmad (51).
Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Belawan melalui Humas yang disebut sebut Tambunan ketika dikonfirmasi investigasi.news dan Aliansi Wartawan Medan Utara melalui WhatsApp, Minggu (16/04/2023) terkesan bungkam. Pihak Otoritas Pelabuhan Utama Belawan itu tidak menjawab.
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, tumpahnya CPO milik PT. PPI berawal dari pipa pecah saat pengisian ke kapal SC Chongqing Hongkong. Tumpahan CPO kotori Pelabuhan Belawan dan perairan Belawan. Diyakini tumpahan CPO itu juga menyebar ke laut daerah Timur Barat perairan Belawan.
Orang-orang yang berada di lokasi kejadian sempat panik atas kejadian pecahnya pipa jalur pengisian CPO ke kapal. Sebahagian pekerja di dermaga Pelabuhan Belawan itu tampak bergelimang CPO.
Akibat tumpahnya CPO yang mencemari perairan Belawan mendapat protes dari berbagai kalangan nelayan, termasuk HNSI kota Medan.
Hingga berita ini diturunkan ke meja redaksi, belum ada keterangan resmi baik dari Otoritas Pelabuhan Utama Belawan, penyedia jasa Pelabuhan (Pelindo-red), maupun dari pemilik CPO, PT. PPI. (man).