Sawahlunto – Ketersediaan Beras di Kota Sawahlunto mengalami surplus untuk dua bulan ini (Januari – Februari 2023). Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Heni Purwaningsih, SP, MP, menjelaskan surplus beras di awal tahun ini.
” Produksi Gabah Kering Giling (GKG) padi Kota Sawahlunto untuk bulan Januari sampai Februari 2023 sebesar 2,573 ton jumlah ini setara dengan 1,621 ton beras (rendemen 63 %). Berdasarkan data kebutuhan beras tahun 2022 dimana perkapita pertahun sebesar 81,1 kg dengan jumlah penduduk akhir tahun 2022 sebanyak 65,138 jiwa (data dari BPS). Maka dapat dihitung kebutuhan konsumsi pangan beras sampai bulan Februari 2023 adalah, 81,1 kg dibagi 12 bulan sama dengan 6,76 kg per kapita/bulan. Dan 6,76 kg kali 2 bulan kali 65,138 jiwa sama dengan 880, 665,76 kg setara dengan 880, 67 ton. Artinya terdapat surplus sebesar 740,68 ton,” jelas Heni kepada media Posmetro.
Menurut Heni wajar Pemerintah pusat melakukan penetapan harga sesuai Permendag no 24 tahun 2020, sebab dengan penetapan tersebut konsumen terlindungi. “Untuk harga di pasaran ya tetap sesuai harga pasar. Kecuali beras Bulog baru sesuai harga Pemerintah, ” imbuhnya.
Untuk pengendalian inflasi harga beras dan cabe serta minyak,” Kita Operasi Pasar Pangan kerja sama dengan TTI (Toko Tani Indonesia Center) untuk beberapa komoditi dengan harga relatif murah,” ulasnya.
Selain itu pihaknya juga melakukan 0perasi Pasar Pangan berkerjasama Bulog dengan Komoditi beras 45 ribu/5 kg (9 ribu perkilo beras medium), minyak dan gula. ” Kita sudah 5 kali operasi pasar selama tahun 2023 ini,” pungkasnya. (pin)