Jatuhnya Siswa Kelas 7 E MTsN II Sawahlunto Karena Ketiadaan Pagar Teras Sekolah.

banner 120x600

Sawahlunto, scmnews.id-Akibat teras sekolah tidak berpagar dan berada pada ketinggian terjadilah peristiwa naas jatuhnya seorang siswa MTsN II Sawahlunto kurang lebih 2,5 meter, karena didorong oleh temannya satu kelas, Sabtu (9/9).

Peristiwa ini terjadi sebelum kegiatan PBM (Proses Belajar Mengajar) dimulai sekitar pukul 07.15 wib. Media ini langsung mengkonfirmasi hal tersebut kepada pihak sekolah MTsN II Sawahlunto. Pada saat media ini mendatangi sekolah tersebut yang ada hanya Wakil Kepala Sekolah Melita, S.Pd yang membenarkan hal tersebut. ” Iya benar ada salah satu siswa kami dari kelas 7 E terjatuh dari teras sekolah yang berada pada ketinggian. Lokasinya berada di seberang kantor Kepsek dan Tata Usaha (TU). Kronologisnya siswa yang berinisial “As” sedang bersenda gurau dengan dua oran temannya yang salah satunya pelaku yaitu ” Da” di teras tersebut sebelum kegiatan PBM dimulai sekitar pukul 07.15 wib. Karena asik bercanda tidak sengaja terdorong lah temannya As oleh Da sehingga terjatuh kebawah tebing. Akibatnya ada luka robek ditelinga korban dan mengeluarkan darah. Kejadian tidak terduga ini membuat kami para guru yang sedang sibuk di gerbang sekolah menyambut murid yang datang menjadi terkejut, alias kaget sehingga As langsung kami angkat dan larikan ke RSUD Sawahlunto,” ujarnya.

Dia juga menambahkan,” Memang kondisi dari teras sekolah yang berada di ketinggian tersebut belum berpagar. Pasca kejadian jatuhnya siswa baru ditutupi oleh pot-pot bunga. Rencananya akan kami buat pagar dalam waktu dekat ini. Saat kejadian beberapa guru baru tiba di sekolah dan sedang berberes untuk kegiatan PBM dan berada di gerbang sekolah, jadi tidak ada yang melihat peristiwa tersebut. Tapi untuk mengetahui kebenaranya kami melihat rekaman CCTV Sekolah MTsN II Sawahlunto,” ucapnya.

Melita mengungkapkan pasca kejadian dan setelah diperiksa oleh pihak RSUD baik secara Rontgen bahwa kondisi As hanya mengalami luka luar pada bagian telinganya, dan bahunya retak sehingga tangan dari As harus digendong kesebelah tangan yang satu lagi. ” Saat ini As sudah pulang kerumah dan kondisi tangannya masih menunggu kesembuhan baru bisa sekolah. Sedangkan pelaku Da dikenai sanksi dengan membuat perjanjian dengan pihak sekolah dan disaksikan oleh kedua belah pihak,” kata dia

Wakil Kepala Sekolah Melita membenarkan bahwa pelaku Da juga merupakan anak dari anggota Polres Sawahlunto. Setelah dipertemukan kedua belah pihak telah menempuh jalan damai disaksikan oleh pihak sekolah. ” Bila sewaktu-waktu terjadi cedera yang berlanjut pihak orang tua pelaku bersedia membayar pengobatan,” ujarnya.

Diwaktu konfirmasi dengan Wakil Kepala Sekolah MTsN II Sawahlunto Melita sempat melarang untuk tidak memberitakan peristiwa naas ini. Dan menelepon Kepsek MTsN II Sawahlunto Tatis Arni dan melaporkan kedatangan media, hal senada pun diucapkan oleh Kepsek MTsN II Sawahlunto melalui Wakil Kepsek MTsN II Sawahlunto untuk tidak memberitakan peristiwa ini. Seperti ada yang ditutupi.

Kemenag Sawahlunto Dedi Wandra yang dikonfirmasi terkait peristiwa naas di MTsN II Sawahlunto mengakui pihaknya baru mengetahui kejadian tersebut pagi ini Rabu (13/9), setelah ada laporan dari pihak sekolah MTsN II Sawahlunto.

(pin)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *