KTNA Sumbar Gaungkan Budidaya Padi Efisien dan Ramah Lingkungan

banner 120x600

KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) Sumatera Barat dan petani yang ada di Wilayah Kota Bukittinggi menggelar pertemuan dengan tema KTNA (Kelompok Tani Nelayan Andalan) Sumbar mendukung program asta cita dalam mewujudkan sistem budidaya padi sawah pokok murah (spm) dan lumbung padi yang berlimpah diwilayah sumatera barat. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan khususnya padi secara berkelanjutan di tingkat daerah maupun nasional. Acara juga menjadi kesempatan bagi para petani yang ada di Wilayah Kota Bukittinggi untuk menambah wawasan dalam bidang pertanian.

Program Sawah Pokok Murah (SPM) adalah solusi yang tidak hanya menjawab persoalan mahalnya biaya produksi, tetapi juga menawarkan sistem budidaya yang lebih efisien, terukur, dan ramah lingkungan. Dengan sistem ini, petani tidak lagi terbebani oleh biaya tinggi, tetapi justru diarahkan untuk menjadi lebih mandiri dan produktif.

KTNA Sumbar akan menjadi pelopor dalam mendorong implementasi sistem SPM di seluruh nagari. Kita akan memperkuat kelembagaan tani, memfasilitasi pelatihan teknis, menghubungkan petani dengan akses sarana produksi, serta memastikan setiap langkah ini menuju tujuan besar: terciptanya lumbung padi yang berlimpah, berkelanjutan, dan berdaulat di Sumatera Barat, imbuh Ketua KTNA Sumbar Ir. Asnal Zakri. MM

kami turut menyadari bahwa ketahanan pangan bukan hanya tugas petani, tetapi menjadi tanggung jawab bersama, termasuk sektor kelautan dalam menjaga rantai pangan nasional. Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, saya mengajak seluruh pihak untuk memanfaatkan kembali lahan produksi pertanian yang selama ini tidak tergarap secara optimal, agar dapat digunakan kembali untuk meningkatkan hasil panen, khususnya pada budidaya padi sawah pokok murah (SPM).

Program ini adalah jawaban terhadap tantangan zaman, di mana kebutuhan pangan meningkat namun lahan pertanian semakin menyempit. Maka melalui inovasi sistem budidaya SPM, kita dorong petani agar bisa tetap produktif dengan biaya produksi yang rendah dan hasil yang tinggi.

Mari jadikan momentum ini sebagai penguat tekad kita untuk membangun kembali kejayaan sektor pertanian Sumatera Barat, menjadikan setiap petani sebagai pahlawan pangan, dan menjadikan setiap jengkal lahan sebagai sumber kemakmuran bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *